Ada cerita di sebuah group komunitas yang saya ikut menangis haru membacanya.
Begitu bila cinta sudah masuk dihati. Cinta pada yang tiada batas, akan mendapatkan balasan tanpa batas, kenikmatan dan waktunya tanpa batas. Hanya Allah yang memiliki ketiadabatasan. Adanya yang terbatas menunjukan adanya yang tiada batas.
Kita bisa membaca dari tanda-tandaNya ayat KauniyahNya, ayat QauliyahNya Kitabullah. Bagaimana mencintaiNya ada kisah yang mampu menginspirasi cinta padaNya.
Jika cinta sudah melekàt, hati ingin menjadi dekat, cintaku padaMu tak sebanding emas 24 karat.
Cintaku jauh lebih dahsyat, karena jiwa telah terpikat, tak rela berpisah meski sesaàt.
Meski harus ke alam akhirat, kubawa cintaku bersama maut sekarat, menembus ujian berat, setia menanti sampai kiamat.
Untaian kalimat ini bisa mewakili (Alm)
ALVI SYAHRI 18 tahun. yang mengikat janji setia sampai mati. Bukan cinta biasa, cintanya bukan pada gadis jelita, bukan pada artis idola namun cintanya itu kepada Al- Qur'an yang mulia. Dia sudah hafal 30 juz sebagai bukti cintanya padaNya.
Malam itu Sabtu, 28 Agustus 2010 dengan temannya (Alm) Yuliansyah - hafal 20 juz dan (Alm) Toyib - hafal 10 juz memenuhi undangan khatam Al Qur'an. Mereka menaiki getek/perahu kecil menuju sebuah mushollah tempat acara itu bersama 18 santri lainnya.
Selesai acara para santri kembali dengan menaiki getek menyeberang sungai. Ketika hampir sampai seberang -+ 20 meter lagi banyak santri yang hendak mengambil sandal yang tadi di taruh di bagian depan getek, menyebabkan getek tidak seimbang berat ke depan dan terbalik, suasana jadi panik, yang pandai berenang berhasil selamat. Namun na'as Alvi, Yuliansyah dan Toyib tidak pandai berenang.
Pencarian melibatkan instansi dari Polisi air, Dishub, pihak kelurahan dan kecamatan belum berhasil menemukannya sampai 3 hari pencarian terus dilakukan. Yuliansyah & Toyib ditemukan di sungai yang berbeda jam 7 pagi.
Dan Alvi ditemukan di tempat berbeda. Evakuasi sempat membuat kaget masyarakat dan keluaga. Karena Alvi ditemukan dalam posisi mendekap Al- Qur'an di dadanya. Al Qur'an itu sulit untuk dilepaskan, sampai datang ibunda Alvi yg berujar:
"Ibu ikhlas nak...ibu ridho...sampaikan salam ibu kepada baginda Rosulullah, semoga ibu kelak bertemu dengan baginda di surga. Sekarang lepaskan mushaf ini agar kami mudah mengurusmu..." selesai bicara kepada jenazah Alvi, ibunya bisa melepas mushaf al Qur'an tersebut.
Ketiga jenazah sama sekali tidak rusak, tidak bengkak dan tidak berbau busuk. Seperti orang yang baru selesai mandi, wajahnya bersih dan tersungging senyum.
Yang paling menakjubkan adalah dari jenazah Alvi tercium aroma wangi..Subhanallah.....
Demikian cinta Alvi kepada Al-Qur'an sampai dibawa mati. Cinta yang mengantarkannya sampai ke surga. InsyaAllah...
Begitulah cara membuktikan cinta seseorang pada kekasihnya. Kita bisa mengambil hikmah dan membuktikan cinta kita padaNya.
Begitu bila cinta sudah masuk dihati. Cinta pada yang tiada batas, akan mendapatkan balasan tanpa batas, kenikmatan dan waktunya tanpa batas. Hanya Allah yang memiliki ketiadabatasan. Adanya yang terbatas menunjukan adanya yang tiada batas.
Kita bisa membaca dari tanda-tandaNya ayat KauniyahNya, ayat QauliyahNya Kitabullah. Bagaimana mencintaiNya ada kisah yang mampu menginspirasi cinta padaNya.
Jika cinta sudah melekàt, hati ingin menjadi dekat, cintaku padaMu tak sebanding emas 24 karat.
Cintaku jauh lebih dahsyat, karena jiwa telah terpikat, tak rela berpisah meski sesaàt.
Meski harus ke alam akhirat, kubawa cintaku bersama maut sekarat, menembus ujian berat, setia menanti sampai kiamat.
Untaian kalimat ini bisa mewakili (Alm)
ALVI SYAHRI 18 tahun. yang mengikat janji setia sampai mati. Bukan cinta biasa, cintanya bukan pada gadis jelita, bukan pada artis idola namun cintanya itu kepada Al- Qur'an yang mulia. Dia sudah hafal 30 juz sebagai bukti cintanya padaNya.
Malam itu Sabtu, 28 Agustus 2010 dengan temannya (Alm) Yuliansyah - hafal 20 juz dan (Alm) Toyib - hafal 10 juz memenuhi undangan khatam Al Qur'an. Mereka menaiki getek/perahu kecil menuju sebuah mushollah tempat acara itu bersama 18 santri lainnya.
Selesai acara para santri kembali dengan menaiki getek menyeberang sungai. Ketika hampir sampai seberang -+ 20 meter lagi banyak santri yang hendak mengambil sandal yang tadi di taruh di bagian depan getek, menyebabkan getek tidak seimbang berat ke depan dan terbalik, suasana jadi panik, yang pandai berenang berhasil selamat. Namun na'as Alvi, Yuliansyah dan Toyib tidak pandai berenang.
Pencarian melibatkan instansi dari Polisi air, Dishub, pihak kelurahan dan kecamatan belum berhasil menemukannya sampai 3 hari pencarian terus dilakukan. Yuliansyah & Toyib ditemukan di sungai yang berbeda jam 7 pagi.
Dan Alvi ditemukan di tempat berbeda. Evakuasi sempat membuat kaget masyarakat dan keluaga. Karena Alvi ditemukan dalam posisi mendekap Al- Qur'an di dadanya. Al Qur'an itu sulit untuk dilepaskan, sampai datang ibunda Alvi yg berujar:
"Ibu ikhlas nak...ibu ridho...sampaikan salam ibu kepada baginda Rosulullah, semoga ibu kelak bertemu dengan baginda di surga. Sekarang lepaskan mushaf ini agar kami mudah mengurusmu..." selesai bicara kepada jenazah Alvi, ibunya bisa melepas mushaf al Qur'an tersebut.
Ketiga jenazah sama sekali tidak rusak, tidak bengkak dan tidak berbau busuk. Seperti orang yang baru selesai mandi, wajahnya bersih dan tersungging senyum.
Yang paling menakjubkan adalah dari jenazah Alvi tercium aroma wangi..Subhanallah.....
Demikian cinta Alvi kepada Al-Qur'an sampai dibawa mati. Cinta yang mengantarkannya sampai ke surga. InsyaAllah...
Begitulah cara membuktikan cinta seseorang pada kekasihnya. Kita bisa mengambil hikmah dan membuktikan cinta kita padaNya.
DITULIS OLEH KI DALLANG (PENGURUS PADEPOKAN JATIWASESO)
0 komentar:
Posting Komentar