Jumat, 19 Februari 2016

KI DALLLANG DAN PENGALAMANNYA

BY Unknown IN No comments

Dalam perjalanan hidup memang sering terjadi keunikan, keanehan dan tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Namun kadang hidup dihadapkan suatu pilihan untuk memilih dan memilah untuk menjadi keputusan pilihan dengan berbagai dampaknya. Hidup ini kadang harus kita jalani dengan menggunakan rasa tidak harus dipikir yang akibatnya jadi pikiran, tapi harus dijalani dan lakukan dengan rasa dalam mensikapi. Kadang harus melakukan yang tidak harus dengan perhitungan untung rugi sesuai alam pikiran, tapi harus melakukan yang kadang tidak terasa membuat bahagia atau terasa merdeka. Kadang orang lain menilai aneh dan mengangap bodoh karena dinilainya tidak membawa untung menurut penilainnya. Kita kadang pun itu pun bisa terjadi pada diri kita juga. Kita melakukan sesuatu dengan senang hati walau tidak menghasilkan bahkan membutuhkan pengorbanan,  pemikiran, dan tenaga toh tetap saja kita lakukan dengan rasa senang dan bahagia....apa itu yg dinamakan ikhlas.

Tapi itu lah....nilai harapan atau ke imanan yang tidak harus didefinisikan tapi kita praktek dan lakukan. Bahwa ada yang memberi dan mengatur kehidupan dan kita pun mendapatkan disaat saat membutuhkan.  Bahwa Sang Pencipta dan Pengatur hidup tahu persis apa yang kita butuhkan akan memberi saat kita butuh dan perlukan. Bukan setiap keinginan yang kita inginkan dituruti atau dipenuhi. Lakukan sesuatu dengan penuh kesungguhan dalam upaya untuk membeirkan yang terbaik hasilnya akan kita dapatkan saat kita butuhkan dan sangat indah pada saatNya. Seperti kisah yang bisa memberikan Inspirasi.

Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”

Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.

Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan.

Saya pun pernah bertanya padanya, ‘Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?’ Sambil tersenyum anak itu menjawab, ‘Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak.’”

Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang Pencipta. Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan.

Hikmah cerita
1. Lakukan sesuatu dengan kesungguhan dalam upaya dan usaha hanya berharap  keridhaaNya
2. Lakukan dengan senang hati apa pun yang kita kerjakan suatu saat akan membuahkan hasil
3. Hasil kadang kita dapatkan bukan dari yang kita lakukan atau kita tolong tapi dari arah lain atau orang lain
4. Hasil yang kita lakukan kadang bisa dapatkan secara langsung atau tidak langsung
5. Tugas kita hanya usaha dengan senang hati sesuai kemampuan kita dan hasilnya kita berharap padaNya.
6. Anda bisa mengambil hikmah dari sisi lain untuk berbagi dan menginspirasi

DITULIS OLEH KI DALLANG (PENGURUS PADEPOKAN JATIWASESO)

0 komentar:

Posting Komentar