Untuk mengetahui karakter diri, termasuk tipe
seperti apakah Ki Dallang punya cara dan kamus sendiri. Setelah Ki
Dallang sering memberikan pelatihan membuat tahu tanpa limbah yang sehat
dan menyehatkan. Tahu dan tempe merupakan makanan kesukaan masyarakat
Indonesia. Membuat tahu dengan pengawet bisa berpengaruh pada
kesehatan. Ki Dallang dan Team IME mensosialisasikan pembuatan tahu
tanpa limbah. Juga mengadakan pelatihan kemandirian melalui pelatihan
pembuatan tahu dan limbahnya untuk dibikin bakwan, donat, dan berbagai
macam kue. Ternyata tahu sangat bermakna. Bisa juga untuk mengetahui
tabiat dan karakter seseorang dengan melihat kamus satire tahu.
Kepribadian seseorang bisa dilihat bagaimana cara mereka makan TAHU dan cabe-cabean :
KONSERVATIF:
Gigit tahu, baru gigit cabe.
PROGRESIF:
Gigit cabe dulu, baru gigit tahu.
SPEKULATIF:
Begitu nemu cabe langsung main gigit dengan harapan di dekat situ pasti ada tahu.
IMAJINATIF:
Belum gigit cabe sudah merasa kepedasan.
OPTIMIS:
Yakin tahu akan segera muncul, sambil menunggu ngemil cabe dulu.
PERMISIF:
Tahu dan cabenya dicomot orang, diam saja.
MASOKIS:
Gigit cabe 10 biji kagak pake tahu.
OBSESIF-KOMPULSIF:
Sebelum makan dihitung dulu biar yakin jumlah tahunya sama dengan jumlah cabenya.
MANIPULATIF:
Dekatin tukang tahu biar dapat gratisan.
KORUPTIF
Makan tahu lima cuma bayar satu.
DRAMATIS:
Habis makan tahu pake cabe menangis histeris kepedasan, terus ngesot sambil meratap ke dispenser air.
EKSIBISIONIS:
Sebelum makan bilang ke orang sebelah, “Lihat nih gue mau makan tahu pake cabe”.
KAPITALIS:
Tahunya dimakan, cabenya ditanam supaya nanti kalau tumbuh bisa dijual, duitnya buat beli tahu.
FANATIK:
Kalo ketemu orang yang makan tahunya beda, tidak pake cabe, langsung mengamuk
KRITIS:
Nanya, “kenapa sih kita harus makan tahu pake cabe bukan pake rhemason? Kan sama pedasnya?”
MELANKOLIS:
Udah gigit cabe, eh pas mau gigit tahunya kesenggol orang. Tahunya jatuh...... menangis.....
SOSIALIS:
Kalo makan tahu semua teman-temannya dibeliin.
INDIVIDUALISTIS :
Kalo makan tahu sembunyi-sembunyi, kalo ada yang nanya bilangnya cuma bawa cabe aja.
POLITIS :
Kalo saya menikmati satu tahu pun, gantung saya di pohon cabe...
SKEPTIS:
Selalu ragu kalo mau beli tahu, karena pasti teman makannya itu cabe yang saat ini harganya selangit .
APATIS:
Mau makan cabe dengan tahu atau tidak, # ITU BUKAN URUSAN SAYA
SADIS:
Makan tahu terus cabenya disosotin ke mulut orang lain..
PRAGMATIS:
Ada tahu di meja, langsung diembat tanpa berpikir dalam tahu itu ada cabenya atau ngga..
OPORTUNIS:
Setiap tukang gorengan meleng, tahunya diembat..
TRAGIS: lagi makan tahu kelindas gerobak cabe.
SKEPTIS: mau makan tahu aja mikir, apakah selalu harus pakai cabe.
ARTIS: makan tahu pake cabe aja ngundang wartawan infotainment.
FILOSOFIS:
Jika itu tahu, lalu siapa aku?
NARSISTIS: sebelum makan tahu dan cabe selfie dulu.
SCIENTIST:
Jika luas permukaan tahu 4 cm2 dan dimakan dalam 2 kali gigitan, berapa butir cabe diperlukan?
HEDONIS :
Beli tahu banyak-banyak, terus dibuang-buangin..
ANTAGONIS :
Tukang tahunya diajakin gelut, gak mau bayar setoran
ROMANTIS :
Makan tahu nya satu digigit berdua. Beda tipis ama pelit
Termasuk manakah Anda?
Kepribadian seseorang bisa dilihat bagaimana cara mereka makan TAHU dan cabe-cabean :
KONSERVATIF:
Gigit tahu, baru gigit cabe.
PROGRESIF:
Gigit cabe dulu, baru gigit tahu.
SPEKULATIF:
Begitu nemu cabe langsung main gigit dengan harapan di dekat situ pasti ada tahu.
IMAJINATIF:
Belum gigit cabe sudah merasa kepedasan.
OPTIMIS:
Yakin tahu akan segera muncul, sambil menunggu ngemil cabe dulu.
PERMISIF:
Tahu dan cabenya dicomot orang, diam saja.
MASOKIS:
Gigit cabe 10 biji kagak pake tahu.
OBSESIF-KOMPULSIF:
Sebelum makan dihitung dulu biar yakin jumlah tahunya sama dengan jumlah cabenya.
MANIPULATIF:
Dekatin tukang tahu biar dapat gratisan.
KORUPTIF
Makan tahu lima cuma bayar satu.
DRAMATIS:
Habis makan tahu pake cabe menangis histeris kepedasan, terus ngesot sambil meratap ke dispenser air.
EKSIBISIONIS:
Sebelum makan bilang ke orang sebelah, “Lihat nih gue mau makan tahu pake cabe”.
KAPITALIS:
Tahunya dimakan, cabenya ditanam supaya nanti kalau tumbuh bisa dijual, duitnya buat beli tahu.
FANATIK:
Kalo ketemu orang yang makan tahunya beda, tidak pake cabe, langsung mengamuk
KRITIS:
Nanya, “kenapa sih kita harus makan tahu pake cabe bukan pake rhemason? Kan sama pedasnya?”
MELANKOLIS:
Udah gigit cabe, eh pas mau gigit tahunya kesenggol orang. Tahunya jatuh...... menangis.....
SOSIALIS:
Kalo makan tahu semua teman-temannya dibeliin.
INDIVIDUALISTIS :
Kalo makan tahu sembunyi-sembunyi, kalo ada yang nanya bilangnya cuma bawa cabe aja.
POLITIS :
Kalo saya menikmati satu tahu pun, gantung saya di pohon cabe...
SKEPTIS:
Selalu ragu kalo mau beli tahu, karena pasti teman makannya itu cabe yang saat ini harganya selangit .
APATIS:
Mau makan cabe dengan tahu atau tidak, # ITU BUKAN URUSAN SAYA
SADIS:
Makan tahu terus cabenya disosotin ke mulut orang lain..
PRAGMATIS:
Ada tahu di meja, langsung diembat tanpa berpikir dalam tahu itu ada cabenya atau ngga..
OPORTUNIS:
Setiap tukang gorengan meleng, tahunya diembat..
TRAGIS: lagi makan tahu kelindas gerobak cabe.
SKEPTIS: mau makan tahu aja mikir, apakah selalu harus pakai cabe.
ARTIS: makan tahu pake cabe aja ngundang wartawan infotainment.
FILOSOFIS:
Jika itu tahu, lalu siapa aku?
NARSISTIS: sebelum makan tahu dan cabe selfie dulu.
SCIENTIST:
Jika luas permukaan tahu 4 cm2 dan dimakan dalam 2 kali gigitan, berapa butir cabe diperlukan?
HEDONIS :
Beli tahu banyak-banyak, terus dibuang-buangin..
ANTAGONIS :
Tukang tahunya diajakin gelut, gak mau bayar setoran
ROMANTIS :
Makan tahu nya satu digigit berdua. Beda tipis ama pelit
Termasuk manakah Anda?
DITULIS OLEH KI DALLANG (PENGURUS PADEPOKAN JATIWASESO)
0 komentar:
Posting Komentar