Sabtu, 13 Februari 2016

KI DALLANG DAN MEMBUKA BELENGGU HIDUP

BY Unknown IN No comments

Dalam perjalanan hidup mengikuti lakon yang telah digariskanNya, Ki Dallang semakin hari tambah semangat dalam ikut peran serta sebagai ABBAH (Aksi Bebas Buta Aksara Hijaiyah) dengan pendekatan bercerita dan bernyanyi. Melalui bercerita mengasah otak pikiran dengan bernyanyi mengasah rasa dan hati sehingga peserta merasa kenyamanan dalam mengikuti pelatihan. Karena penyajian materi yang membuat senang mudah sederhana itulah "Metode Dallang". 

Ki Dallang dalam menemukan metode pengajaran ini karena rasa risau ingin membongkar dan membuka belenggu diri. Baik dari latar belakang, sudut pandang, kepentingan, literatur, jabatan, kekayaan, kekuasaan dan aksesoris dunia lainnya yang sifatnya terbatas. Sehingga bisa keluar dari belenggu diri dan akhirnya merdeka. Benar saja terjadi bahwa generasi negeri ini masih terbelenggu dan tertutup oleh kebodohan diri. Saat Ki Dallang melemparkan buku dan menanyakan siapa yang salah... apakah Ki Dallang yang disalahkan, atau bukunya yang disalahkan.....
 
Sebagaimana keadaan yang sering kita saksikan baik melihat, mendengar dan memperhatikan lingkungan disetiap kita berada sering kali orang suka menyalahkan orang lain, teman, lingkungan, pimpinan, pemerintah, bahkan Tuhan pun disalahkan. Tapi kita tidak mau berbuat mengambil apa yang salah untuk kita perbaiki agar lebih baik sehingga tidak ada lagi yàng disalahkan atau saling menyalahkan.
 
Ki Dallang melanjutkan mengajar membuat garis sepanjang 10 sentimeter di atas papan tulis, lalu berkata: "Anak2, coba perkecil garis ini."

Anak pertama maju kedepan, ia menghapus 2 senti dari garis itu, sekarang menjadi 8 senti. Ki Dallang mempersilahkan anak kedua. Iapun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 6 senti. Anak ketiga dan keempat pun maju kedepan, sekarang garis itu tinggal 2 senti.

Terakhir, si Bejo maju kedepan, ia membuat garis yang lebih panjang, sejajar dengan garis yang pertama, yang tinggal 2 sentimeter.
Ki Dallang menepuk bahunya, "Kau memang bejo. Untuk membuat garis itu menjadi kecil, tidak perlu menghapusnya - cukup membuat garis yang lebih besar, garis pertama akan menjadi kecil dengan sendirinya."

Hikmah cerita
 
1. Tak perlu menjelekkan orang lain, karena secara tidak langsung, membicarakan 
    kejelekan orang lain adalah sebuah cara tak jujur untuk memuji diri sendiri. Cukup 
    lakukan kebaikan terbaik yang dapat kita lakukan, waktu akan membuktikan kebaikan 
    tersebut. Ingat pula, dengan menebarkan wewangian ke sebuah ruangan, kita pun akan 
    mendapat wanginya, juga sebaliknya jika kita menebarkan bau busuk.
2. Melakukan tindakan setiap situasi melihat kesempatan dan peluang positif.

DITULIS OLEH KI DALLANG (PENGURUS PADEPOKAN JATIWASESO)

0 komentar:

Posting Komentar