Bahwa alam lingkungan disekitar kita sebenarnya hidup dan
bertasbih memuji kebesaranNya namun manusia tidak mengerti cara bicara
dan tasbihnya karena sesuai alamnya. Namun ada seorang Raja dan Nabi
yang diberi kemampuan bisa bicara dengan alam semesta yaitu Nabiyullah
Sulaiman alaihissalam. Alam semesta ini dipercayakan kepada manusia
untuk ditata dikelola, dijaga, dipelihara untuk kebutuhan dan
keperluannya. Bukan untuk dirusak atau digunakan sesuka dan semaunya
sendiri. Manusia diberi kelebihan ilmu pengetahuan dibanding maKhluk yang
lain tapi tetap dilengkapi dengan hawa dan nafsu. Dengan bekal ilmu
pengetahuannya manusia diharapkan mampu mengendalikan hawa dan nafsunya,
tapi sering kali manusia lupa diri atau bahkan dikendalikan hawa
nafsunya sehingga terjadi serakah, beringas melebihi makhluk yang lain. Alam
dirusak tidak ditata ulang sehingga alam ikut andil bicara. Kalau alam
sudah bicara maka yang terjadi bencana yang akan merugikan manusia
sendiri.
Suatu ketika Ki Dallang sepertinya lagi merenung duduk bersila seperti
bersemedi. Ki Dallang juga DUKUN (Duduk Tekun) kadang bersila lama seolah
mendengarkan sesuatu atau melihat sesuatu, kadang memperhatikan
sesuatu. Ki Dallang mendengarkan bisikan rasanya, seolah-olah
mendengarkan percakapan Setan.
SETAN MINTA PENSIUN
Setan : Ya tuhan, saya mau pensiun aja !
Tuhan : Kenapa kamu minta pensiun padahal, kamu yang meminta untuk selalu menggoda
manusia ?
Setan : Amit amit sekarang kelakuan manusia udah melebihi
setan, hamba kuatir justru
hamba yang tergoda oleh manusia. Makanya
hamba minta pensiun aja
Ini alasan setan minta pensiun :
Manusia BERZINA, yang enak dia, yang disalahkan SETAN.
Manusia KORUPSI yang menikmati dia, katanya digoda SETAN.
Manusia SELINGKUH dia keenakan, katanya dipengaruhi SETAN.
Manusia ke DISKOTIK dan karaoke disana bernyanyi-nyanyi, senggol sana sini, katanya disuruh SETAN.
Manusia yang BERJUDI, katanya ajakan SETAN. Padahal hamba nggak bisa gunain duit.
Manusia BERBOHONG karna pengaruh SETAN, padahal untung ruginya gak ada buat SETAN.
Setan : pokoknya hamba pengen pensiun aja. Manusia benar-benar kebangetan deh ...
Ki Dallang senyum-senyum sendiri. Dalam rasanya ia
merasakan dulu jaman kecilnya banyak Pohon Besar tempat setan, sekarang
jangankan yang besar hutan pun pada gundul, dulu banyak rawa-rawa
tempat bermain ciblon sekarang sudah disulap jadi rumah dan apartemen.
Jadi alam pun bisa jadi akan angkat bicara demo atas kelakuan manusia.
Banjir dimana-mana karena tempat jalannya sudah dikuasai manusia sebagai
tempat tinggalnya. Gunung bicara dengan batuk-batuk yang keluar dahak
dan lendirnya, angin bicara dengan telanjangnya memperlihatkan liuk
lekuk puting beliungnya, tanah longsor dimana-mana. Kalau sudah demikian
manusia pun tidak sadar diri masih saja menyalahkan lingkungan, alam
sekitarnya bahkan menyalahkan penciptaNya. Bukan bertaubat menyesali
diri, menata diri peduli pada sesamanya dan lingkungan alam sekitarnya
untuk menjaga, menata keseimbangan sesuai tempat dan fungsi yang telah
dipercayakanNya.
Hikmah cerita
1. Evaluasi dan koreksi diri
2. Tumbuhkan kesadaran diri dan peduli pada lingkungan
3. Berupaya menempatkan sesuatu pada tempatnya misalnya buang sampah pada tempatnya
4. Menjaga kebersihan lingkungan bertànam sesuai kemampuan
5. Meningkatan peduli kemanusiàan dan persaudaraan saling menolong dan bergotong-royong bila terjadi bencana alam
6. Anda bisa menambahkan hikmah yang anda dapatkan dari artikel ini untuk semangat berbagi inspirasi
2. Tumbuhkan kesadaran diri dan peduli pada lingkungan
3. Berupaya menempatkan sesuatu pada tempatnya misalnya buang sampah pada tempatnya
4. Menjaga kebersihan lingkungan bertànam sesuai kemampuan
5. Meningkatan peduli kemanusiàan dan persaudaraan saling menolong dan bergotong-royong bila terjadi bencana alam
6. Anda bisa menambahkan hikmah yang anda dapatkan dari artikel ini untuk semangat berbagi inspirasi
DITULIS OLEH KI DALLANG (PENGURUS PADEPOKAN JATIWASESO)
0 komentar:
Posting Komentar